Para penyair Persia menamakan cinta itu “elixir”. Para ahli percaya bahwa ada suara zat yang bernama “elesir” atau batu filsuf” (kimia) yng dapat mengubah suatu unsure ke unsure yang lainnya. Sudah berabad-abad lamanya mereka mencari bahan ini. Para penyair mengambil alih penggunaan terminology ini dan mengemukakan bahwa yang di maksud dengan eleksir yang sesungguhnya, yang mempunyai daya transformative adalah cinta, karena cintalah yang dapat mengubah suatu subtansi. Cinta secara absolute, adalah eleksir dan mengandung batu filsuf, yang mengubah sifat suatu unsure ke sifat lainnya. Manusia pun termasuk bahan dengan berbagai macam sifat. Manusia adalah tambang, seperti tambang emas dan perak, cintalah yang membuat hati itu menjadi hati : jika tiada cinta, tidak ada hati, hanya lempung dan air, setiap hati yang tidak berkobar, bukanlah hati : hati yang beku hanyalah bak segenggam lempung. “Ya, Allah, berikanlah padaku dada yang terbakar, Dan di dalamnya hati yang berkobar api” Salah satu pengaruh cinta adalah kekuatan. Cinta adalah tenaga agungyang membuat si penakut menjadi berani.
0 komentar:
Posting Komentar